Twitter telah merambah jagat raya! Tweet pertama dikirim oleh Timothy "Astro_TJ" Creamer, astronaut asal Amerika Serikat. Tepatnya, pada tanggal 22 Januari 2010.
Begini pesannya: "Hello Twitterverse! We r now LIVE tweeting from the International Space Station-the 1st live tweet from Space! :) More soon, send yours?" ["Halo Twitterverse! Kami sekarang bisa nge-tweet langsung dari Stasiun Antariksa Internasional-tweet pertama langsung dari luar angkasa :)"] Astro_TJ
Saat mengirimkan pesan, Creamer berada pada ketinggian 402 kilometer di atas bumi dan melaju dengan kecepatan 27,8 ribu kilometer per jam.
Untuk diketahui, mengirim pesan Twitter dari luar angkasa bukan perkara mudah. Agar tetap terhubung dengan jaringan internet di Planet Bumi, para staf Stasiun Antariksa Internasional harus menyiapkan internet berkecepatan super tinggi (kecepatan unduh 10 Mbps dan unggah 3 Mbps) dan logistik spesial: 68 laptop IBM ThinkPad A31 dan 32 komputer Lenovo ThinkPad.
Baru-baru ini, juru bicara Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Kelly Humphries mengatakan bahwa kemampuan tweet atau berkomunikasi dengan penduduk Bumi bisa menjadi dukungan moral bagi para astronaut, yang sedang dinas selama berbulan-bulan di luar angkasa -- terisolasi dari teman-teman dan keluarga.
Tambahnya, ia tidak khawatir para astronaut akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk online, daripada bekerja. "Hal ini juga tergantung pada individu masing-masing," pungkasnya.
Saat mengirimkan pesan, Creamer berada pada ketinggian 402 kilometer di atas bumi dan melaju dengan kecepatan 27,8 ribu kilometer per jam.
Untuk diketahui, mengirim pesan Twitter dari luar angkasa bukan perkara mudah. Agar tetap terhubung dengan jaringan internet di Planet Bumi, para staf Stasiun Antariksa Internasional harus menyiapkan internet berkecepatan super tinggi (kecepatan unduh 10 Mbps dan unggah 3 Mbps) dan logistik spesial: 68 laptop IBM ThinkPad A31 dan 32 komputer Lenovo ThinkPad.
Baru-baru ini, juru bicara Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Kelly Humphries mengatakan bahwa kemampuan tweet atau berkomunikasi dengan penduduk Bumi bisa menjadi dukungan moral bagi para astronaut, yang sedang dinas selama berbulan-bulan di luar angkasa -- terisolasi dari teman-teman dan keluarga.
Tambahnya, ia tidak khawatir para astronaut akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk online, daripada bekerja. "Hal ini juga tergantung pada individu masing-masing," pungkasnya.
Penulis : Team Andriewongso.com
0 comments:
Post a Comment